BERHENTILAH MENYESALI DIRI SENDIRI



BERHENTILAH MENYESALI DIRI SENDIRI
penyesalan diri
penyesalan diri

Mengkhayal dan merasa kasihan terhadap diri sendiri adalah tindakan yang menghambat daya cipta. Keluhan semacam, “Ah, tidak ada orang menaruh iba pada saya,” merupakan hambatan mental yang bisa menenggelamkan nasib seorang ke dalam lembah air mata yang tak ada gunanya. Orang-orang yang suka mengkhayal betapa sedihnya hati para sahabat dan kenalannya kelak kalau sampai ia meninggal dunia, karena ia adalah orang yang tidak mungkin mencapai kemajuan. Sebab ia hanya mau hidup dari belas kasihan orang lain. Ia hanya memikirkan rasa iba terhadap dirinya sendiri. Seorang pribadi yang dinamis itu tidak  punya waktu sedikit pun untuk merasa kasihan terhadap dirinya sendiri. Di sini kita berikan contohnya:
          Wilian Clark adalah seorang bekas nara pidanan. Ia sering menggunakan kesempatan untuk mengeluh. “ Buat apa ? Semua orang tidak menyukai diri saya. “Atau, “ saya sudah pernah peroleh kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri saya, tetapi sekarang sudah terlambat. “ Namun pada suatu hari ia merubah sikapnya yang terlampau menaruh belas kasihan terhadap dirinya sendiri itu. Ia tak mau mengkhayal kosong yang serba sia-sia. Ia lalu memikirkan suatu cara bagaimana  ia bisa menolong rekan-rekannya sesame nara pidana agar jangan sampai terjerumus kepada dunia khayal yang kosong-melompong. Maka ia mulailah mencetuskan gagasan-gagasan yang dinamis. Ternyata caranya itu sangat efektif. Dari antara 5000 nara pidana yang ia ikut bekerja sama dan berbincang-bincang, 4500 orang yang tidak pernah masuk penjara kembali. Wilian Clark telah menggunakan pengalamannya dalam penjara itu bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai senjata yang positif. Ia telah membantu sejumlah besar nasib sesamanya nara pidana itu ditingkatkan kearah yang lebih bermanfaat. Hanya berdasarkan nasibnya sendiri yang buruk begitu pula. Tetapi ia tidak menyesali dirinya, melainkan memanfaatkan nasib buruknya itu untuk meningkatkan nasib sekian banyak rekan-rekannya yang lain untuk menjadi lebih baik lagi.
          Mengidap rasa kasihan terhadap diri sendiri itu sebenarnya merupakan sarang segala hambatan. Dan merasa iba terhadap diri sendiri adalah pekerjaan yang paling mudah dilakukan orang. Sebab ia tidak memerlukan banyak tenaga dan daya upaya. Akan tetapi dengan merasa kasihan terhadap diri sendiri saja, maka nasib kita tidak pernah berubah. Kita tidak pernah mengalami kemajuan. Malah perbuatan itu menyedot energy manusia dan merpakan tiang penghalang dan hubungan antar manusia. Oleh sebab itu tidaklah pantas kalau seorang berserah kepada nasib, cuman karena merasa kasihan terhadap  dirinya sendiri. Sikap demikian lebih cendrung pada mental yang cengeng dapi pada jiwa yang dinamis.

semoga bermanfaat amin

Comments